MATAHARI LAUTAN
Minggu, 03 Februari 2013
0
komentar
MATAHARI LAUTAN
“Nak kamu bener mau kuliah,
kata Ayahnya. Ia ayah, aku ingin kuliah, agar nantinya akan menjadi orang yang
berguna bagi Ayah, Negara, Agama dan juga adik-adik ku kelak. Aku ingin menjadi
Matahari Lautan yang akan menerangi dan memberikan cahaya yang terang benderang
untuk kampung kita ini Ayah” , ujar sang anak. Tapi nak, kamu kan tahu ayah
tidak mempunyai uang yang cukup untuk membiayai kuliahmu, apa kamu masih tetap
ingin kuliah? Kata ayahnya dengan raut sedih karena tak mampu membiayai anaknya
kuliah. “Tidak apa-apa ayah, aku akan mencoba mengikuti tes beasiswa, siapa tau
aku berhasil, kata anaknya dengan penuh semangat.
Setelah itu aku pamit kepada
ayahku. Saat aku sedang jalan-jalan ke pasar, di tengah perjalanan ku ketemu
dengan kawan waktu smp dulu. “Mau kemana Rif, kok tergesa-gesa? Kataku. “Ini
Sam, aku mau mengumpulakan berkas, untuk mengikuti tes beasiswa di Palangka
Raya. Kebetulan ada tes beasiswa untuk mahasiswa Jurusan dakwah, yang dicari cuman
20 orang, ujar Arif. “Masih bisa daftar gak, kebetulan ku juga mau melanjutkan
studi ku”, kata Sam. “Masih bisa, kebetulan tes penutupan tingal 2 hari lagi. Ok,
kalau begitu kita kumpulkan berkas sama-sama, dan nanti berangkat sama-sama”,
ujar Arif menjelaskan.
Keesokan harinya, kami
berangkat menuju ke Palangka Raya. Dan kami mendaftarkan untuk mengikuti tes
tersebut. Alhamdulilah setelah mengikuti tes, aku dan Arif lulus. Kami sangat
senang bisa lulus. “Alhamdlilah ya Rif kita bisa lulus, terimakasih ya atas
infonya dulu. Kalau tidak ketemu kamu mungkin aku gak akan bisa kuliah nich
Rif, ujarku dengan perasaan bahagia. “Sama-sama Sam, sudahlah itu semua Allah
yang ngatur kok, katanya”.
Akhirnya kami pun tinggal
bersama. Orang tua ku, hanya mampu mengirim uang semampu mereka. Namun itu
sudah cukup untuk bayar kos dan juga buat makan. Saya kuliah dengan semangat
yang tinggi, agar bisa mengubah nasib hidup keluarga menjadi lebih baik. Di
tahun pertama, saya mendapatkan nilai yang baik dengan predikat cumlaude. Orang
tua saya bahagia mendengar itu.
Namun setelah saya genap
kuliah 2 tahun, ayah saya meninggal. Saya bingung siapa nantinya yang akan
mengirimkan ongkos buat saya kuliah. Apa saya harus berhenti kuliah? Tidak.
Tidak. Tidak. Itu tidak boleh terjadi. Aku sudah janji sama Ayah ingin menjadi
anak yang berguna bagi mereka, dan mampu mengubah kehidupan agar jadi lebih
baik. Setelah kejadian itu kutanamkan semangat kembali usai kesedihan yang
menimpaku.
“Rif, biar gimanapun ku ingin
tetap kuliah. Aku tidak mau mengecewakan ayahku. Tapi permasalahannya, ku tidak
mempunyai dana untuk kuliah rif, kata Sam dengan nada yang sedih. “Begini saja
Sam, kau cari kerja saja, dan aku akan membantu, kata Arif. Mendengar nasihat
dari kawannya itu, Sam menjadi sedikit lebih tenang. Akhirnya ia pun memutuskan
untuk menjual gorengan di depan kosnya dengan sahabatnya Arif.
Setelah perjuangan yang hebat,
akhirnya kuliah saya selesai. Dan saya lulusan terbaik saat itu. Tidak sia-sia
perjuangan saya kuliah dengan jualan gorengan. “Rif, sekarang kita udah
sarjana, kata Sam dengan bahagia. “Ia kawan. Sekarang kita balik ke kampung
halaman kita, untuk mengabdikan ilmu kita di masyarakat, kata Arif. “Okelah
kalau begitu. Kita akan berikan cahaya yang terang benderang untuk kampung
kita. Kita akan menjadi Matahari Lautan bagi keluarga, masyarakat, orangtua,
dan juga adik-adik kita”, ujar Sam dengan semangat menggebu-gebu.
Ingat kawan, kemiskinan
bukanlah suatu penghalang bagi kita dalam menuntut ilmu dan meraih kesuksesan. Tapi
perjuangan, tekad, cita-cita, dan mimpi kita lah yang mampu membuat kita menjadi
sukses. Banyak orang yang kaya, tapi mereka tidak kuliah, itu karena tidak ada
kemauan dan tekad dalam hal itu. Orang yang akan meraih kesuksesan adalah orang
yang memiliki mimpi, tekad, usaha dan kemauan yang kuat. Tanpa adanya usaha,
kita tidak akan pernah sukses.
“Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah]. Sesungguhnya Allah
tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaanyang ada pada
diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 11)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: MATAHARI LAUTAN
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/02/matahari-lautan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5