PERSAHABATAN SI MISKIN DAN SI KAYA
Senin, 04 Februari 2013
0
komentar
Ok, kawan-kawan blogger.......kali ini saya akan mempersembahkan untuk kalian sebuah cerita persahabatan antara Si Miskin dan Si Kaya. Persahabatan yang setia, dan persahabatan yang dilakukan sampai mati. Semoga karya saya ini bermanfaat, Amin.............
PERSAHABATAN SI
MISKIN DAN SI KAYA
Pada zaman dahulu hidup
seorang laki-laki yang miskin. Kemiskinannya sering membuat ia menderita, ia
bahkan bisa tidak makan sampai satu minggu lamanya. Pekerjaannya sehari-hari
hanyalah menjadi pencari kayu bakar di Hutan. Namun walaupun kemiskinan menimpa
dirinya, ia tetap mensyukuri atas apa yang telah digariskan oleh Allah. Ia
tidak pernah mencela hidup ia yang miskin dan menderita.
Walaupun kemiskinan menimpa
dirinya, ia tidak pernah lupa sama Allah. Ia selalu mendekatkan diri kepada
Allah, dan ia mencintai Allah melebihi dirinya. Ketabahan, kesabaran dan
kejujurannya membuat ia dicintai oleh orang di sekitarnya. Berita tentang
kejujuran si miskin ini terkabar di seluruh Desa. Dan berita ini terdengar oleh
seorang anak saudagar yang kaya raya.
Si kaya ini memiliki akhlak
yang baik. Ia tidak pernah sombong akan kekayaannya. Menurutnya kekayaan
hanyalah sebuah titipan atau amanah yang harus ia gunakan sebenar-benarnya,
karena kalau salah menggunakan kekayaannya maka ia akan mendapat siksa. Si kaya
ini ingin mencari sahabat sejati yang memiliki akhlak, kejujuran dan pribadi
yang mulia dalam menemani hidupnya. Setelah ia mendengar kabar bahwa Si Miskin
adalah orang yang memiliki kriteria yang dicarinya. Akhirnya ia membulatkan
tekadnya untuk menjadi teman sekaligus sahabat bagi Si Miskin.
Pada hari yang telah
ditentukan, Si Kaya berjalan menelusuri Desa, dan akhirnya ia mendapatkan
tempat tinggal Si Miskin. Ia memeperhatikan apa saja yang dilakukan Si Miskin.
Ia mendapati Si Miskin sedang khusuk beribadah kepada Sang Khalik. Di dalam
doanya Si Miskin berkata “Ya Allah, hamba adalah orang yang lemah dan tidak
memilki kemampuan apa-apa. Hamba serahkan diri hamba seutuhnya padamu Ya Allah.
Hamba tidak pernah berkecil hati dalam keadaan miskin, asal engkau Ridha dan menintai
hamba Ya Allah….Kabulkan lah doa hambu ya Allah, Amin Ya rabbal ‘Alamin.
Setelah melihat si Miskin
sudah mengakhiri ibadahnya, maka Si Kaya menghampirinya. Dan percakapan pun
terjadi.
Si Kaya : “Assalamu’alaikum?
Si Miskin : “Walaikumsalam?
Si Kaya : “Boleh
saya masuk”
Si Miskin : “Tentu
saja boleh, silahkan masuk”
Si Kaya : “Maksud
kedatangan saya ke sini adalah ingin menjadi teman sekaligus sahabat anda.
Maukah anda menjadi teman n sahabat saya?”
Si Miskin : “Apa
anda tidak salah ingin menjadikan saya teman dan sahabat, Anda juga tau saya
ini orang miskin yang tidak memiliki apa-apa, Apa yang anda inginkan dari saya?”.
Si Kaya : “Tentu
saja tidak salah aku ingin menjadikan mu teman. Anda orang yang taat, dan
kejujuran serta akhlak anda lah yang membuat saya ingin menjadikan anda sahabat
saya. Saya tidak menginginkan apa-apa, yang saya cari hanyalah sahabat sejati
sampai mati.
Si Miskin : “Kalau
begitu anda bisa menjadi teman saya”
Si Kaya : “Terima
kasih teman, semoga kita bisa menjadi teman sekaligus sahabat yang di Ridhai
Allah”.
Si Miskin dan Si Kaya: “Amin, ujar mereka secara
bersamaan”>
Setelah percakapan
tersebut, akhirnya Si Miskin dan Si Kaya berteman. Mereka menghabiskan waktu
bersama-sama. Mereka ingin saling mengenal satu sama lainnya. Mereka berteman
semakin akrab. Mereka menjalani persahabatan apa adanya, tidak pernah mengeluh
dan mengejek satu sama lainnya. Setelah persahabatan mereka hampir satu tahun,
Si Kaya ingin menguji seberapa jujur dan setianya Si Miskin jadi Sahabat. Akhirnya
ia mengundang Si Miskin untuk datang ke rumah Si Kaya. Si miskin pun
menyetujuinya.
Dan pada hari
yang telah ditentukan Si Miskin datang ke rumah Si Kaya. Si miskin diterima dan
disambut dengan hangat oleh Si Kaya. Setelah lama-lama berbincang-bincang, Si
Kaya pamit untuk menyiapkan makanan buat Si Miskin. Ia memasak makanan dengan
sendiri. Ia sengaja memperlambat menyediakan makanan buat si Miskin. Setelah dirasa
cukup lama, akhirnya ia datang hanya membawa tiga buah roti.
Si Kaya
langsung memakan kedua roti itu sampai habis. Masih tinggal satu roti lagi, Si
Kaya menunggu apakah temannya si Miskin itu akan membagi rotinya. Dan ternyata
si Miskin membagi roti yang hanya tinggal satu separoh untuk dirinya dan
separoh untuk saya. Padahal Si Kaya tau, bahwa Si Miskin pasti sangat
kelaparan. Begitu ia menerima kue dari Si Miskin, ia tidak mampu menahan
tangisnya. Dan Si Kaya pun memeluk Si miskin sambil terus menangis, dan ia berkata,
“Engkaulah sahabat ku yang sejati, ujarnya pada Si Miskin”. Si Miskin pun
menangis menahan harunya.
Setelah kejadian
tersebut, Si Kaya mengajak Si miskin tinggal bersamanya. Mereka bekerja bersama-sama.
Si Miskin udah dianggap Si Kaya seperti saudaranya sendiri. Dan itulah yang
mengubah nasib Si Miskin yang awalnya miskin dan menderita, menjadi bahagia dan
kaya. Itu lah berkah dari kecintaannya kepada Allah, dan rasa menerima apa
adanya dan tidak pernah mencela kemiskinan yang menimpanya. Ia pun mendapatkan
kebahagian akibat buah dari cintanya pada Allah.
Semoga kisah
ini mampu memberikan kita pelajaran yang berharga dalam menjalani sebuah
kehidupan. Kemiskinan memang sangat menyiksa, tapi apabila kita berusaha dan
mensyukuri apa adanya, insya Allah kita akan mendapatkan buah keberhasilan dari
itu, apa itu di Dunia ataupun di Akhirat. Seperti yang terjadi kepada Si
Miskin, akibat rasa syukur dan terima apa adanya, semuanya berubah menjadi
kebahagiaan.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PERSAHABATAN SI MISKIN DAN SI KAYA
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/02/persahabatan-si-miskin-dan-si-kaya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5