PUISI UNTUK KEDUA ORANG TUA
Selasa, 05 Februari 2013
0
komentar
PUISI UNTUK KADEK
Aku berdiri mengenakan toga ini di
sebuah jalan setapak yang gelap.
Pandanganku tertuju pada dua orang
di kejauhan sana,
dengan senyuman yang tak asing di
mataku.
Dua orang yang sangat aku hargai,
dua orang yang sangat aku
hormati, aku cintai, dan aku sayangi.
Iya.... Mereka papa dan mama ku
Dengan disertai senyuman aku
berjalan menghampiri mereka
seiring dengan
langkah, terlintas di benakku,
atas apa yang telah mereka lakukan
terhadap hidupku selama ini.
Mama, yang telah mengandungku selama
sembilan bulan.
Mama yang sudah memperjuangkan hidup
dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini.
Mama juga yang telah merawatku
dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Papa yang telah mendidikku.
Papa yang rela bekerja banting
tulang,
ikhlas mengeluarkan keringatnya agar
aku dapat menikmati hidup,
detik demi detik, hari demi hari,
bahkan tahun demi tahun.
Apakah yang dapat kulakukan untuk
membalas mereka?
Sering aku tutup kuping ga mau
dengerin nasihat mereka.
Sering banget aku bohong kepada
mereka untuk kepuasanku.
Sering aku ngelawan jika mereka
marah karena kenakalanku.
Sering juga aku banting pintu di
hadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku,
dan bahkan sering aku mengeluarkan
kata kata kasar,
yang ga pantas mereka dengar dari
bibirku.
“dasar cerewet, kuno, kolot!”
Tapi, apakah mereka memendam
perasaan dendam terhadapku?
TIDAK! TIDAK SAMA SEKALI!
Mereka dapat tulus memaafkan
kekhilafanku.
Mereka tetap menyanyangiku dalam
setiap hembusan nafas mereka.
Bahkan mereka tetap menyebut namaku
dalam setiap doa-doa mereka
hingga aku menjadi seperti sekarang
ini!
Ya Tuhan betapa durhakanya aku!
Tak sadarkah aku bahwa mereka orang
yang sangat berarti dalam hidupku?
Langkah-langkah ku terhenti di
hadapan mereka.
Dan kupandangi papa dan mamaku inci
demi inci.
Badan yang dulu tegap, kekar, kini
mulai membungkuk.
Rambut yang dulu hitam, kini mulai
memutih.
Dan kulit mereka yang dulu kencang
kini mulai berkeriput
kutatap mata mereka yang berbinar
binar dan mulai meneteskan air mata bahagia,
air mata haru, air mata bangga
melihat ku memakai toga ini.
Kucium tangan mereka, kupeluk mereka
sambil berkata
“papa, mama, yang aku berikan hari
ini tidak akan cukup membalas semua yang telah papa dan mama berikan selama ini
kepadaku. terimakasih pa, terimakasi ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir
hayatku.”
Puisi ini saya tulis dari MP3 lagu Puisi untuk Kadek..........semoga kita selalu ingat akan jasa mereka dalam kehidupan kita........amin.............
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: PUISI UNTUK KEDUA ORANG TUA
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/02/puisi-untuk-kedua-orang-tua.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5