Menyoal Akhlak Pemimpin
Selasa, 30 April 2013
0
komentar
Pemimpin yang seharusnya menjadi teladan bagi umat dewasa ini banyak
melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama. Kebanyakan
dari mereka memiliki akhlak yang kurang terpuji dan tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat. Coba kita tengok kembali
kepemimpinan yang ditampilkan oleh Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat, ia
merupakan orang yang memiliki akhlak terpuji dan merupakan teladan yang baik
bagi umat manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 21 yang
artinya:
“Sesungguhnya
telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik”
Keteladanan
akhlak Rasulullah telah tergambar dan tertuang jelas di dalam Alquran. Itu
merupakan ayat atau kalam Allah yang seharusnya menjadi landasan bagi seorang
pemimpin yang memimpin umat dan negara ini. Jika pemimpin memahami dan
mengamalkan ayat ini, insya Allah tidak ada pemimpin yang memiliki akhlak yang
bejat atau kurang terpuji. Namun kenyataan yang terjadi sekarang ini, banyak
pemimpin atau pejabat Negara memiliki akhlak yang bejat dan kurang terpuji,
sehingga hal tersebut merambat dan menjadi dampak negatif bagi umatnya.
Perbuatan
seperti ini merupakan perbuatan yang tidak menggambarkan layaknya seorang
pemimpin yang akan menjadi panutan masyarakatnya. Kalau pemimpin seperti ini,
apakah kita harus mentaati dan patuh terhadapnya? Tentu saja tidak, bahkan kita
sebagai seorang yang beragama dan berakhlak harus mencegah dan membangkang
terhadap pemimpin yang seperti demikian.
Pemimpin
yang memiliki akhlak dan kelakuan yang tidak terpuji, tidak perlu lagi ditaati
dan dipatuhi, bahkan kalau perlu kita lengserkan dia dari jabatannya. Karena
kalau kepemimpinan di tampuk kekuasaan orang yang tidak memiliki akhlak mulia,
Negara dan Umat Islam akan hancur. Untuk itulah agar terciptanya kemaslahatan
bagi umat dan bangsa ini, kita harus memiliki seorang sosok pemimpin yang
memiliki akhlak mulia yang baik.
Sungguh
menyedihkan sekali Negara kita saat ini yang banyak dipimpin oleh orang yang
memiliki akhlak dan kelakuan yang kurang terpuji. Mau jadi apa Negara kita ini
jika dipimpin oleh orang-orang yang memiliki akhlak tidak terpuji. Pastinya
Negara kita akan hancur dan masyarakatnya tidak akan pernah merasakan kemaslahatan
dan kedamaian. Negara ini akan hancur jika dipimpin oleh orang yang memiliki
akhlak tidak terpuji.
Seorang
pemimpin ketika dalam masa kepemimpinannya telah melanggar akhlak dan
norma-norma yang berlaku di Negara ini, maka ia harus siap dikritik oleh masyarakat.
Perkara tersebut juga pernah dilontarkan oleh Khalifah Umar Bin Khattab ketika
ia diangkat sebagai kepala Negara ia berkata yang artinya: “Wahai
rakyatku, siapapun yang melihat ada yang bengkok pada diriku maka luruskanlah”.
Seorang
Arab Badui mengomentari pernyataan yang telah diungkapkan oleh Umar ra
tersebut, “Demi Allah wahai Amir al-Mukminin, kalau saja aku dapatkan ada yang
bengkok pada dirimu aku akan meluruskannya dengan pedangku”. Maka Umar
menanggapi: “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan di antara umat ini,
orang yang mau meluruskan kebengkokan Umar dengan pedangnya”.
Seorang
Khalifah seperti Umar bin Khattab pun menyatakan pernyataan yang tegas bahwa
jika dalam kepemimpinannya ia melakukan perbuatan yang tidak sesuai dan menyimpang,
maka luruskan. Apakah pernyataan tersebut pernah dilontarkan oleh
pemimpin-pemimpin kita di masa kini? Yang pernah dilontarkan oleh pemimpin kita
hanyalah janji-janji palsu belaka yang sangat menggiurkan, sehingga masyarakat
memilih ia menjadi pemimpin.
Ketika
seorang pemerintah dianggap baik akhlak, perilaku dan kebijakan dalam
pemerintahannya, maka rakyat wajib mentaati dan mendukung dalam masa
kepemimpinannya. Namun, ketika pemerintah mulai menyimpang dari garis-garis
yang telah ditentukan, maka rakyat punya hak untuk mengontrol dan mengoreksi,
bahkan memprotes atas perbuatannya.
Abdul
Qadir al-Audah menyatakan dalam kitabnya at-Tasyri’ al-Jina’I al-Islami bahwa
rakyat boleh bersikap tegas terhadap penguasa yang menyeleweng dan tidak lagi
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai pengayom rakyat. Apalagi pemerintah
yang melakukan perbuatan asusila, korupsi dan perbuatan yang tidak sepantasnya
dilakukan oleh seorang pemimpin, maka masyarakat wajib meluruskannya. Bahkan
lebih tegas lagi, pemerintah yang telah keluar dari garis kepemimpinannya harus
mundur dan kemudian menyerahkan wewenangnya kepada yang lebih layak dan mempu
menjalankan roda pemerintahan sesuai dengan norma-norma agama dan masyarakat.
Jika ia menolak, maka rakyat berhak untuk memaksanya turun dan mencarikan
pengganti yang lebih baik dari kepemimpinannya.
Pemimpin
yang perilaku dan perbuatannya tidak terpuji dan melanggar norma-norma agama
yang berlaku, akan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya, sebagaimana hadis
Rasulullah SAW yang artinya: “Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu
akan mempertanggung jawabkan atas kepemimpinanmu.
Hadis
tersebut sangat jelas mengatakan bahwa setiap kepemimpinan dari kita akan
diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti, apakah kepemimpinan kita sudah
memberikan yang terbaik buat masyarakat atau kepemimpinan kita telah memberikan
dampak negatif terhadap masyarakat?
Pada
kenyataannya, para pemimpin sekarang kebanyakan memberikan dampak negatif
kepada masyarakat dari pada dampak postif. Jika pemimpin melakukan perbuatan
asusila, korupsi, dan perbuatan lainnya, maka masyarakat akan meniru dan
mengikuti perbuatan tersebut. Kenapa hal tersebut bisa terjadi, itu karena
pemimpin adalah teladan bagi kita, bahkan ada yang mengatakan “Pemimpin aja
kelakuannya bejat, korupsi dan lainnya, apalagi kita rakyatnya”. Pernyataan
seperti ini seharusnya jangan sampai terjadi dan terlontarkan oleh rakyat,
karena jika hal tersebut sudah menjadi prinsip masyarakat, maka Negara ini akan
hancur dan kacau.
Mudah-mudahan
kita tidak termasuk pemimpin yang demikian, dan mudah-mudahan kita bisa menjadi
pemimpin yang menjadi tauladan serta panutan bagi masyarakat. Mari kita
sama-sama berdoa kepada Allah SWT agar diberikan seorang pemimpin yang memiliki
akhlak yang mulia seperti Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak
yang terpuji serta merupakan tauladan bagi umatnya, agar nantinya dapat
memberikan kedamaian dan kemaslahatan bagi kita semua. Amin Ya Rabbal
‘Alamin. Wallau A’lamu Bis Shawaf.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Menyoal Akhlak Pemimpin
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/01/menyoal-akhlak-pemimpin.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5