Uang Jajan Untuk Pengemis
Senin, 15 April 2013
0
komentar
Seorang ayah ingin mengajarkan kepada anaknya sejak dini yang baru duduk dikelas
3 SD untuk mengatur uang jajannya. Sang anak diberi uang Rp 30.000 perminggu (termasuk
ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya
masuk sekolah.
Pada minggu pagi mereka berdua hendak jalan-jalan ke kota untuk menikmati
liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya
dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku
celananya.
Ditengah keasikan sang ayah dan anaknya menikmati hari libur mereka,
tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yangg
telah tua renta sambil memelas. Tak tega melihat sang kakek tua memelas, sang
anak dengan sigap langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana
dan diberikan seluruhnya.
Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan
rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya ini. Setelah
si kakek tua berlalu, kemudian sang ayah bertanya; “Sayang, kenapa kamu berikan
semua uangmu untuk kakek itu? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam?”
“Ayah..kalau kakek tua itu ikhlas menerima yang sedikit maka aku ikhlas
untuk memberikan yang lebih besar!” Jawab anaknya dengan wajah tersenyum.. “DEG!!!”
Hati sang ayah langsung tersentak kaget mendengar jawaban tersebut. “Nah, terus
uang jajanmu untuk seminggu ke depan bagaimana?” Tanya sang ayah mencoba
menguji. “Kan aku masih punya ayah dan Ibu! Tidak seperti kakek tua itu yang
mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini.” Balas anaknya. “Kenapa kamu
begitu yakin kalo ayah dan Ibu akan mengganti uang jajanmu? Ayah nggak janji
loh?” Kembali sang ayah mengujinya.
“Kalo ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan
kepada ayah dan Ibu, maka aku sangat yakin ayah dan Ibu tak akan membiarkan aku
kelaparan seperti kakek tua itu..” Jawab sang anak mantap. Seakan sang ayah tak
percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka
jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD.
Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak
bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya. Lalu ia berjongkok dan memegang
kedua pundak anaknya.. “Sayang…ayah dan Ibu janji akan selalu menjaga dan
merawatmu hingga Allah tetapkan batas umur ini. Ayah sangat sayang padamu..”
Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru..
Sambil memegang kedua pipi ayahnya, sang anak membalas, “Ayah tak perlu
berkata seperti itu. Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan Ibu sangat
mencintai dan menyayangiku. Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga
ayah dan Ibu, dan aku tidak akan membiarkan ayah dan Ibu hidup dijalan seperti
kakek tua itu…” Dan airmata sang ayahpun tak terbendung mendengar jawaban tulus
dari anaknya. Dipeluklah tubuh mungil
itu dengan sangat erat. Dan kedua larut dalam haru dan kasih sayang.
Anak ibarat kertas putih yang kita bisa tulis apa saja. Mari kita berdo'a
agar anak keturunan kita menjadi anak yg Soleh/solehah. Peduli pada sesama, dan
ikhlas berbagi. Dan sesungguhnya itu bisa kita mulai dari diri kita dulu...
Pedulilah pada sesama, ikhlaslah berbagi.... InsyaAllah anak kita pun akan
demikian.... InsyaAllah.. Semoga cerita di atas bermanfaat untuk kita semua....... Amin Ya Rabbal 'Alamin....
Source: http://omrendy.blogspot.com/2012/12/kisah-nyata-uang-jajan-untuk-pengemis.html
Source: http://omrendy.blogspot.com/2012/12/kisah-nyata-uang-jajan-untuk-pengemis.html
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Uang Jajan Untuk Pengemis
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/04/uang-jajan-untuk-pengemis.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5