Kisah Rasulullah SAW dan Nenek Yahudi
Kamis, 25 April 2013
0
komentar

Si nenek ini
tak mengetahui bahwa yang setiap hari memberinya makan dan menyuapinya itu
adalah Rasulullah SAW, orang yang paling dibencinya. Kepada orang yang lewat
pasar, si nenek ini senantiasa mengajak orang-orang agar mereka menjauhi
manusia yang bernama Muhammad. Nenek ini menganggap, Muhammad adalah orang yang
paling jahat di dunia. Selain itu, nenek ini juga menganggap Muhammad telah
menyebabkan terjadinya peperangan antarsuku dan mengganti keyakinan (agama)
nenek moyangnya dengan Islam. Karena itu, ia ingin orang-orang menjauhi
Muhammad.
Walaupun
dibenci dan dicaci-maki oleh si nenek, Rasul SAW tak pernah marah. Dengan
telaten, setiap hari Rasul selalu SAW menghaluskan makanan sebelum diberikan
kepada si nenek. Dengan begitu, nenek itu bisa langsung memakan makanan yang
sudah lunak tanpa perlu dikunyah. Selesai makan, si nenek selalu berpesan
kepadanya agar berhati-hati bila bertemu dengan Muhammad.
Abu Bakar
ingin meniru perilaku Nabi SAW ini. Ia lantas mendatangi sudut pasar untuk
bertemu dan memberi makan si nenek. Namun, baru satu suapan makanan itu
diberikan, si nenek lantas mengeluarkan makanan itu dan marah-marah kepada si
penyuapnya, yakni Abu Bakar. Si nenek berkata, “Siapa kamu? Makanan ini sangat
kasar. Engkau pasti orang lain dan bukan orang yang biasa memberiku makan?” Abu
Bakar kemudian menyebutkan jati dirinya. Si nenek kemudian bercerita, si
penyuapnya terdahulu itu selalu menghaluskan makanan sebelum diberikan
kepadanya.
Si nenek pun
lantas bertanya kepada Abu Bakar. “Kemana gerangan orang itu, sudah sepekan
lebih ia tak datang kemari?” Mendengar hal itu, Abu Bakar pun menangis karena
tak bisa meniru Rasulullah SAW. Abu Bakar lalu bercerita bahwa orang yang biasa
menyuapi nenek itu adalah Muhammad dan kini telah wafat. Mendengar nama itu,
maka si nenek itu pun kemudian tersadar. Ternyata, orang yang selama ini
dibencinya begitu menyayanginya, memberinya makan, dan dengan telaten
menyuapinya. Muhammad adalah seorang
manusia yang santun dan sopan. Si nenek ini pun lantas bertobat dan memohon
ampun.
Dari kisah di
atas memberikan pelajaran kepada kita agar senantiasa hidup saling menyayangi,
sekalipun kepada orang yang membenci kita dan berbeda agama. Kita lihat teladan
yang diberikan Rasulullah, beliau menyayangi orang yang membenci, mencaci, dan
memaki beliau dengan senantiasa memberikan yang terbaik kepada orang yang
membenci beliau, dan pada akhirnya orang itu bertaubat dan memeluk agama Islam.
Wallahu a'lam.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kisah Rasulullah SAW dan Nenek Yahudi
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/04/kisah-rasulullah-saw-dan-nenek-yahudi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5