ELEMEN PENELITIAN KOMUNIKASI
Kamis, 31 Januari 2013
0
komentar
ELEMEN
DASAR
PENELITIAN
KOMUNIKASI
A.
Pendahuluan
Ilmu pengetahuan lahir dari kekaguman manusia akan alam semesta. Manusia
dibekali hasrat ingin tahu, sehingga ia ingin mengetahui segala apa yang ada di
alam semesta ini. Akibat dari rasa ingin tahu itu, maka timbul
pertanyaan-pertanyaan seperti apa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya. Hasrat
ingin tahu manusia itu akan terpuaskan kalau ia memperoleh jawaban mengenai hal
yang dipertanyakannya tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan manusia dalam upaya memperoleh jawaban
dari pertanyaannya adalah melalui penelitian. Penelitian merupakan upaya untuk
menambah dan memperluas pengetahuan, yang selain untuk menghasilkan pengetahuan
yang baru (sebelumnya belum ada atau belum dikenal), juga termasuk pengumpulan keterangan
baru yang bersifat memperkuat teori-teori yang sudah ada atau menyangkal
teori-teori yang sudah ada.[1]
Dalam proses penelitian ada beberapa elemen dasar penelitian yaitu
konsep, variabel, hipotesis, data, dan teori. Maka dari itu penulis ingin menguraikan
kelima elemen dasar penelitian tersebut dengan membuat sebuah makalah yang
berjudul “ELEMEN DASAR PENELITIAN KOMUNIKASI”.
B.
Elemen Dasar
Penelitian Komunikasi
1.
Konsep
Dalam penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah khusus untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak ditelitinya. Inilah yang
disebut konsep, yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
tentang fenomena yang menjadi penelitiannya. Melalui konsep peneliti diharapkan
dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk
beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya.[2]
Dalam peneltian akan ditemui dua jenis konsep yaitu:
a.
Konsep-konsep yang jelas
hubungannya dengan fakta atau realita, seperti konsep tentang meja;
b.
Konsep-konsep yang lebih
abstrak hubungannya dengan fakta, seperti tingkah laku, kecerdasan, dan
lain-lain.
2.
Variabel
Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek dalam melakukan
suatu penelitian. Dalam penelitian variabel dibagi dalam tiga kategori, yaitu:[3]
a.
Variabel bebas dan variabel
tidak bebas
Variabel bebas merupakan penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain,
sedangkan variabel tidak bebas merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh
variabel yang mendahuluinya. Jika peneliti menyatakan bila X, maka Y, X adalah
variabel bebas, sedangkan Y adalah variabel tidak bebas. Misalnya lingkungan
rumah mempengaruhi prestasi anak di sekolah.
b.
Variabel aktif dan variabel
atribut
Variabel aktif merupakan variabel yang dapat dikendalikan, misalnya,
seorang guru dapat mengendalikan tingkat hukuman yang diberikan kepada
muridnya. Sedangkan variabel atribut merupakan variabel yang tidak bisa
dikendalikan, misalnya umur, tingkat kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya.
Orang tidak akan bisa mengendalikan umur, mengendalikan jenis kelamin dan
sebagainya.
c.
Variabel kontinyu dan
variabel diskrit
Variabel kontinyu merupakan variabel yang sifatnya sambung menyambung dan
bisa berbentuk pecahan, misalnya tinggi badan seseorang 1,5 m, 1,55 dan
seterusnya. Sedangkan variabel diskrit merupakan variabel yang hanya mempunyai
nilai satu saja dan tidak berbentuk pecahan, misalnya jumlah anak, 1, 2, 3 dan
seterusnya.
3.
Hipotesa
Hipotesa berasal dari dua penggalan kata, yaitu “hypo” artinya di bawah
dan “thesa” artinya kebenaran atau pendapat. Hipotesa adalah jawaban sementara
atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam
penelitian.[4]
Dalam mengemukakan hipotesa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:[5]
a.
Hipotesa hendaklah
dikemukakan dalam bentuk kalimat pernyataan (statement), bukan dalam
kalimat tanya;
b.
Hipotesa hendaklah
dirumuskan secara jelas;
c.
Hipotesa hendaklah
menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih;
d.
Hipotesa hendaklah dapat
diuji.
Ada empat macam hipotesis yang sering dijumpai, yaitu:[6]
a.
Hipotesis Deskriptif
(hipotesis lukisan), menunjukkan dugaan sementara tentang bagaimana (how) benda-benda, peristiwa-peristiwa
atau variabel-variabel itu terjadi;
b.
Hipotesis Argumentasi
(hipotesis penjelasan), menunjukkan dugaan sementara tentang mengapa (why) benda-benda, peristiwa-peristiwa
atau variabel-variabel itu terjadi. Hipotesis ini merupakan pernyataan
sementara yang diatur dengan sistematis sehingga salah satu pernyataan
merupakan kesimpulan dari pernyataan lainnya.
c.
Hipotesis Kerja, merupakan
hipotesis yang meramalkan atau menjelaskan akibat-akibat dari suatu variabel
yang menjadi penyebabnya. Jadi, hipotesis ini menjelaskan suatu ramalan bahwa
jika suatu variabel berubah maka variabel tertentu akan berubah pula.
d.
Hipotesis Nol (hipotesis statistik),
bertujuan memeriksa ketidakbenaran sebuah teori yang selanjutnya akan ditolak
melalui bukti-bukti yang sah.
4.
Data
Di dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa data
merupakan keterangan benar dan nyata atau bahan-bahan yang digunakan sebagai
pendukung dalam melakukan penelitian.[7]
Jadi, data merupakan bahan-bahan yang dikumpulkan oleh seorang peneliti sebagai
gambaran tentang suatu permasalahan yang akan ditelitinya.
Ada beberapa jenis data yang ada dalam penelitian, antara lain:[8]
a.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata. Data kualitatif
dikelompokkan menjadi:
1)
Data Historis, ialah data
kualitatif yang berasal dari sumber-sumber sejarah, misalnya tulisan-tulisan
sejarah.
2)
Data Teks, ialah data
kualitatif yang berasal dari teks-teks tertentu.
3)
Data Kasus, ialah data
kualitatif yang bersumber pada kasus-kasus tertentu, karenanya menjelaskan dan
berlaku hanya untuk kasus tertentu.
4)
Data Pengalaman Individu,
merupakan bahan keterangan mengenai apa yang dialami oleh individu sebagai
anggota masyarakat tertentu yang menjadi objek penelitian.
b.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data pada jenis ini
dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan, antara lain:
1)
Penggolongan data
berdasarkan sifatnya
Ditinjau dari segi sifatnya data digolongkan menjadi dua, yaitu data
diskrit dan data kontinu. Data diskrit adalah data yang angkanya tidak
berbentuk pecahan. Sedangkan data kontinu adalah data yang angkanya sambung
menyambung dan bisa berbentuk pecahan.
2)
Penggolongan data
berdasarkan cara menyusun angkanya
Ditinjau dari cara menyusun angkanya data digolongkan menjadi tiga, yaitu
data nominal, data ordinal, dan data interval.
·
Data nominal adalah data
yang cara menyusunnya berdasarkan penggolongan atau klasifikasi tertentu.
·
Data ordinal adalah data
yang cara menyusunnya didasarkan pada urutan kedudukan (ranking).
·
Data interval adalah data
dimana terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki.
3)
Penggolongan data
berdasarkan bentuk angkanya
Ditinjau dari bentuknya data dibedakan menjadi dua, yaitu data tunggal
dan data kelompok. Data tunggal yaitu data yang masing-masing angkanya
merupakan satu kesatuan. Sedangkan data kelompok adalah data yang setiap
unitnya terdiri dari sekelompok angka.
4)
Penggolongan data
berdasarkan sumbernya
Ditinjau dari sumbernya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan
data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau bersumber dari tangan
pertama. Sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh atau bersumber dari
tangan kedua.
c.
Data Internal dan Data
Eksternal
Data internal adalah data yang diperoleh dari dalam organisasi atau
lembaga sendiri dan hasilnya digunakan oleh lembaga itu sendiri. Sedangkan data
eksternal adalah data yang diperoleh dari sumber luar di luar lembaga yang
bersangkutan. [9]
5.
Teori Dalam Riset
Teori dalam riset adalah himpunan konstruk, definisi, dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi
hubungan antar variabel, sehingga berguna untuk menjelaskan dan meramalkan
fenomena tersebut.[10]
Dari definisi di atas, teori mempunyai peranan yang penting dalam
penelitian, karena teori mengandung tiga hal, yaitu:[11]
a.
Teori adalah serangkaian
proposisi antar konsep yang saling berhubungan;
b.
Teori menerangkan secara
sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antarkonsep;
c.
Teori menerangkan fenomena
tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep
lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.
C.
Kesimpulan
Dalam proses penelitian ada beberapa elemen dasar penelitian yaitu
konsep, variabel, hipotesis, data, dan teori dalam riset:
1.
Konsep merupakan abstraksi
yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal yang bersifat khusus.
2.
Variabel merupakan segala
sesuatu yang menjadi objek dalam melakukan suatu penelitian. Dalam penelitian
variabel dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu variabel bebas dan variabel
tidak bebas, variabel aktif dan variabel atribut, dan variabel kontinyu dan
variabel diskrit.
3.
Hipotesa merupakan jawaban
sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang
diajukan dalam penelitian.
4.
Data merupakan bahan-bahan
yang dikumpulkan oleh seorang peneliti sebagai gambaran tentang suatu
permasalahan yang akan ditelitinya.
5.
Teori dalam riset merupakan
himpunan konstruk, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel,
sehingga berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Soehartono, Irawan, Metode Penelitian
Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial
Lainnya, Cetakan ketujuh, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Meteode Penelitian Survai, Jakarta:
LP3ES.
Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Cetakan
Keempatbelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Mardalis, Metode Penelitian: Suatu
Pendekatan Proposal, Cetakan ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010.
Subyantoro, Arief, dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta:
CV. Andi Offset, 2007.
Bakir, R. Suyoto, dan Sigit Suryanto, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, Tangerang: KARISMA Publishing Group, 2009.
Kriyantono, Rahmat, Teknik Praktis Riset
Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relations,
Adverstising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta:
Kencana, 2006.
J. Supranto, Metode Riset: Aplikasinya
Dalam Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:
Alfabeta, 2010.
[1] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial: Suatu
Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Cetakan
ketujuh, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008, h. 2.
[3] Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Cetakan
Keempatbelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 12-13.
[4] Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan
Proposal, Cetakan ketujuh, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h. 48.
[6] Arief Subyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2007, h. 33.
[7] R. Suyoto Bakir dan Sigit Suryanto, Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, Tangerang: KARISMA Publishing Group, 2009, h. 125.
[8] Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi:
Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Adverstising,
Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana, 2006, h.
39-43.
[9] J. Supranto, Metode Riset: Aplikasinya Dalam
Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 20.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: ELEMEN PENELITIAN KOMUNIKASI
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://ponda-samarkand.blogspot.com/2013/01/elemen-dasar-penelitian-komunikasi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5